Kamis, 07 Juni 2012

Kapan Tubuh Perlu dan Tidak Perlu Minum Suplemen?

img

Vitamin dan mineral sangat penting untuk tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin dan mineral dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, juga masalah kesehatan lain.
Vitamin dan mineral sangat penting untuk tubuh. Vitamin dan mineral tak hanya didapat dari makanan tapi ada juga yang berupa suplemen. Kapan tubuh perlu dan tidak perlu minum suplemen?
Kebanyakan penelitian mengenai vitamin dilakukan dari kandungannya yang terdapat makanan, bukan suplemen.
Jika Anda makan makanan yang kaya buah-buahan, sayuran dan makanan yang diperkaya vitamin mungkin Anda mendapat semua yang dibutuhkan. Tapi suplemen menawarkan kemudahan dalam menjaga kesehatan.
Apakah Anda benar-benar membutuhkan suplemen? Berikut adalah panduan cepat untuk nutrisi bermanfaat dan manfaat beberapa macam suplemen.
1. Beta-karoten
Ditemukan pada wortel, ubi jalar, dan paprika hijau. Antioksidan ini diubah menjadi vitamin A oleh tubuh dan penting untuk penglihatan, kulit yang sehat serta membantu fungsi sistem kekebalan tubuh.
Tapi tidak ditemui bukti yang benar-benar kuat untuk merekomendasikannya sebagai pencegah kanker. Bahkan, sebuah penelitian tahun 2004 menemukan bahwa suplemen beta karoten dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada perokok.
Maka hindari suplemen jika Anda seorang perokok dan cobalah untuk mendapat asupan beta-karoten dari buah-buahan dan sayuran, meskipun Anda perokok atau bukan.
2. Kalsium
Tubuh kita membutuhkan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Zat ini sebagian besar ditemukan dalam produk susu seperti susu, yoghurt dan keju.
Suplemen bukan ide yang buruk jika Anda tidak suka susu. Tetapi jika Anda memiliki batu ginjal atau seorang wanita berusia 70 tahun ke atas, lebih baik tidak mengkonsumsinya. Sebuah laporan tahun 2010 menemukan bahwa suplemen meningkatkan risiko serangan jantung pada wanita pascamenopause. Jika Anda memutuskan untuk meminum suplemen, pastikan dosisnya tak lebih dari 500 miligram dalam satu kali pemakaian. Kombinasikan juga dengan vitamin D untuk meningkatkan penyerapan kalsium.
3. Asam folat
Asam folat dapat mencegah cacat tabung saraf seperti pada bayi dan sering ditambahkan dalam sereal sarapan. Ditemukan juga pada sayuran hijau, kacang-kacangan, jeruk, roti dan pasta.
Mengkonsumsi 400 mikrogram sehari dan 600 mikrogram ketika sedang hamil atau menyusui bukan tindakan yang pintar. Jumlah itu harus diperoleh dari asupan makanan, suplemen atau keduanya. Sampai saat ini, masih belum diketahui manfaat folat dalam memerangi kanker, penyakit jantung atau penyakit mental.
4. Zat Besi
Mineral ini sangat penting untuk menunjang fungsi sel-sel darah merah dan pencegahan anemia. Akan lebih baik jika tubuh mendapatkan zat besi dari sumber makanan seperti daging tanpa lemak, makanan laut, kacang-kacangan dan sayuran berdaun hijau.
Namun suplemen akan diperlukan ketika menderita anemia atau dokter meresepkannya sebelum operasi. Perempuan hamil atau sedang menstruasi mungkin juga memerlukan suplemen zat besi.
5. Multivitamin
Ada sedikit bukti penelitian yang mengungkapkan bahwa multivitamin dapat membantu mencegah kanker payudara. Namun penelitian lain mengatakan bahwa manfaat multivitamin hanya dapat mengurangi risiko kanker pada orang dengan gizi buruk. Dan sebuah penelitian besar pada tahun 2009 gagal menemukan efek multivitamin terhadap kanker atau resiko kematian pada wanita postmenopause.
Multivitamin bukan ide yang buruk jika Anda sedang bepergian. Tapi jangan berharap dapat membantu mengatasi penyakit tertentu.
6. Kalium
Kalium dapat menurunkan tekanan darah, mengatasi detak jantung yang tak teratur, dan mengatasi efek kebanyakan natrium. Ditemukan dalam pisang, kismis, sayuran hijau, jeruk, dan susu.
Untuk pengidap penyakit jantung, pertimbangkan masak-masak sebelum mengambil suplemen ini sebab dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung. Perlu diketahui bahwa kalium yang terlalu banyak bisa berbahaya bagi orang yang sudah tua dan penderita penyakit ginjal.
7. Selenium
Tubuh hanya membutuhkan sejumlah kecil antioksidan yang dapat ditemukan pada daging, makanan laut, telur dan roti ini. Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi 200 mikrogram selenium setiap hari mengurangi risiko prostat, paru-paru dan kanker kolorektal
Jangan mengandalkan suplemen selenium untuk menurunkan risiko kanker sebab tubuh mungkin cukup mendapatkannya dari sumber makanan.
8. Vitamin C
Banyak dipuji dapat menyembuhkan semua penyakit dan ditemukan dalam buah jeruk, berry, brokoli dan paprika hijau. Paling sering dikenal untuk mencegah pilek. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi vitamin C secara teratur dapat mengurangi gejala pilek.
Cobalah untuk mendapat asupan vitamin C melalui makanan. Tidak apa-apa jika mengambil suplemen, terutama untuk seorang perokok atau bukan perokok yang sering terpapar asap rokok. Suplemen akan banyak berguna dalam menambah asupan untuk memerangi pilek dan batuk.
9. Vitamin D
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium yang diperlukan tubuh untuk kesehatan tulang. Sebagian besar vitamin D diperoleh melalui paparan sinar matahari, bukan makanan. Terlalu sedikit vitamin D dapat menyebabkan osteoporosis dan rakhitis pada anak-anak. Beberapa bukti menunjukkan bahwa vitamin ini dapat mengurangi risiko diabetes tipe 1 dan 2 dan multiple sclerosis, namun para ahli masih belum menemukan kata sepakat.
Hanya sedikit saja paparan sinar matahari yang diperlukan untuk memenuhi kuota vitamin D dan beberapa makanan juga sudah diperkaya dengan vitamin D. Namun meminum suplemen mungkin ide bagus, terutama jika Anda tidak mendapat banyak paparan sinar matahari, berusia di atas 50 tahun atau berkulit gelap.
10. Vitamin E
Para peneliti sempat berpikir antioksidan ini bisa melindungi jantung. Namun eksperimen yang diterbitkan pada tahun 2005 menemukan bahwa vitamin E tidak mencegah kanker atau menurunkan risiko serangan jantung dan stroke pada perempuan setengah baya dan lebih tua. Baru-baru ini, sebuah studi tahun 2008 menyimpulkan hal yang sama untuk pria paruh baya dan lebih tua.
Lupakan suplemen dan dapatkan vitamin E dari makanan Anda. Vitamin ini banyak terkandung dalam kacang, telur, sereal, buah-buahan, dan sayuran berdaun hijau. Ingat, memasak dan menyimpan makanan bervitamin E dapat mengurangi kadar yang diperoleh tubuh.

Sumber : detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar